Gempa Bumi M 4,7 di Bekasi: Pusat, Dampak, dan Wilayah Terdampak

Gempa Bumi M 4,7 di Bekasi: Pusat, Dampak, dan Wilayah Terdampak

Sebuah gempa bumi mengguncang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Getarannya yang termasuk kategori gempa dangkal terasa cukup kuat hingga menjangkau wilayah Jakarta dan sekitarnya. Akibat guncangan tersebut, sejumlah rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan.

Berdasarkan data BMKG, gempa pertama terjadi pukul 19:54 WIB dengan magnitudo 4,7. Pusat gempa berada di daratan, tepatnya 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, dengan kedalaman sekitar 10 kilometer. Tak lama berselang, guncangan susulan kembali dirasakan pada pukul 22:39 WIB dengan magnitudo terbesar 3,9 dan kedalaman 3 kilometer.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa Bekasi termasuk gempa dangkal. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa ini dipicu aktivitas segmen Citarum yang merupakan bagian dari sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust). Mekanisme gempa terjadi karena pergeseran naik (thrusting) di zona sesar tersebut.

Getaran gempa turut dirasakan di sejumlah wilayah di Jawa Barat maupun sekitarnya. Menurut laporan BMKG, beberapa daerah yang merasakan guncangan antara lain Jakarta, Depok, Tangerang, Karawang, Purwakarta, Bandung, hingga Cianjur. Tingkat getarannya bervariasi mulai dari MMI II hingga IV, tergantung lokasi dan jarak dari pusat gempa.

Baca juga : Ada 13 kali gempa susulan

Hingga Kamis pagi, 21 Agustus 2025, BMKG mencatat setidaknya ada 13 kali gempa susulan. Magnitudo terbesar mencapai 3,9, sementara yang paling kecil tercatat 1,7. Dari seluruh rangkaian gempa, hanya sebagian kecil yang dirasakan oleh masyarakat.

BNPB melaporkan, sedikitnya 5 kecamatan dan 9 desa terdampak akibat gempa berkekuatan M 4,7 ini. Sebanyak 26 rumah warga mengalami kerusakan dengan tingkat yang bervariasi. Tim gabungan yang turun langsung ke lapangan masih terus melakukan pendataan dan penilaian dampak lebih lanjut.

Selain kerusakan rumah, aktivitas transportasi juga ikut terganggu. Beberapa perjalanan KRL Commuter Line sempat tertahan sekitar satu jam sebelum kembali normal. Sistem deteksi gempa di jalur kereta cepat Whoosh juga mengeluarkan peringatan sehingga sejumlah perjalanan dibatalkan demi keselamatan. Kini, layanan kereta cepat sudah kembali beroperasi normal dengan 62 jadwal perjalanan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama