Menurut Sugiono, pesan Prabowo ini berangkat dari sejarah lahirnya Partai Gerindra yang berakar dari perjuangan rakyat. Karena itu, setiap keputusan politik maupun kebijakan publik seharusnya berpihak pada kepentingan masyarakat luas, terutama kelompok yang paling rentan.
Dalam pernyataannya pada Rabu (13/8), Sugiono menegaskan kembali bahwa kepala daerah dari Gerindra harus menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama. Ia mengingatkan, kebijakan yang diambil tidak boleh mengabaikan dampak sosial, khususnya terhadap lapisan masyarakat terbawah.
Sugiono juga menekankan bahwa Gerindra dibangun dan berkembang berkat dukungan rakyat. Oleh sebab itu, partai memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan setiap langkah kadernya di pemerintahan mencerminkan semangat perjuangan tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa dirinya secara langsung telah mengingatkan Bupati Pati, Sudewo, agar mendengarkan aspirasi warganya. Menurutnya, dialog yang terbuka dengan masyarakat akan membantu pemerintah daerah menghindari kebijakan yang justru membebani rakyat.
Pesan itu, kata Sugiono, bukan hanya berlaku untuk Pati, tetapi untuk seluruh kepala daerah yang berasal dari Gerindra di berbagai wilayah Indonesia. Pemimpin daerah diharapkan selalu menjadikan kesejahteraan rakyat sebagai pertimbangan utama dalam setiap kebijakan yang dibuat.
Dengan nada tegas, Sugiono menutup pernyataannya bahwa pemimpin yang mengabaikan suara rakyat berisiko kehilangan kepercayaan publik. Ia berharap semua kader Gerindra di pemerintahan menjadikan amanat ini sebagai pedoman kerja, demi terwujudnya kepemimpinan yang benar-benar melayani masyarakat.